![]() |
Foto: DokPri SKM |
NGABANG - Di Sekolah Kristen Makedonia Ngabang, setiap siswa datang
dari latar belakang yang berbeda suku, daerah, bahkan karakter. Namun bagi
Anggun Lestari, siswi kelas IX SMP Kristen Makedonia, perbedaan itu justru
menjadi kekuatan yang mempererat persaudaraan.
“Di asrama dan di sekolah, saya belajar untuk menghargai
keberagaman suku dan karakter teman-teman yang berasal dari berbagai daerah.
Meskipun kami memiliki banyak perbedaan, kami diajarkan untuk saling mengasihi
dan mendukung satu sama lain, baik di sekolah maupun di asrama,” ungkap Anggun.
Melalui berbagai kegiatan bersama, seperti belajar
mandiri, diskusi kelompok, hingga membantu teman yang kesulitan belajar, Anggun
belajar arti kebersamaan dan empati. Ia juga menyadari bahwa hidup dalam
komunitas mengajarkan nilai-nilai kasih dan saling tolong-menolong yang nyata.
“Dari sinilah saya belajar bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk bersatu,
melainkan justru menjadi kekuatan yang mempersatukan kami,” tambahnya.
Anggun pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para
donatur, dan seluruh mitra yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
bertumbuh di Sekolah Kristen Makedonia Ngabang.
“Berkat dukungan yang diberikan, kami dapat belajar, bertumbuh, dan mengalami
kasih yang sungguh berdampak bagi kehidupan kami. Tuhan Yesus memberkati!”
ucapnya penuh syukur.
Melalui kisah Anggun, kita diingatkan bahwa kasih dan pendidikan mampu menembus batas perbedaan, membentuk generasi muda yang memiliki hati melayani dan karakter Kristus. ❤️
Soli Deo Gloria!